Studi Integrasi Angkutan Barang Kota Semarang

Ricky Rithoma, Muhammad Asin Zubet, Bunga Ludmila Rendrarpoetri, Nofika Fitasari

Abstract

Berdasarkan pola pergerakan angkutan barang dengan rute atau lintasan angkutan barang dari lokasi asal ke tujuan seperti Mangkang-Kawasan Industri Tugu-Kawasan Industri Ngaliyan-Kalibanteng-Pelabuhan Tanjung Emas-Genuk-perbatasan dengan Kabupaten Demak; Srondol-Banyumanik-Pelabuhan Tanjung Emas/Genuk/Krapyak; dan Mranggen-Pedurungan-Pintu Tol Gayamsari menunjukkan bahwa jaringan jalan yang dilalui moda angkutan barang, khususnya untuk golongan iii-iv memiliki tingkat resiko tinggi kecelakaan lalu lintas baik akibat konflik pergerakan maupun resiko yang timbul dari faktor kendaraan itu sendiri, seperti ODOL (over dimension over loading). Selain resiko tinggi kecelakaan lalu lintas, terdapat fenomena parkir tepi jalan pada rute/ lintasan tersebut. Penelitian ini menggunakan input data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kegiatan survei, wawancara, dan kuesioner terhadap pemilik dan pengemudi angkutan barang di kota semarang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah Kota Semarang melalui SKPD terkait maupun BPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteritik pergerakan angkutan barang di kota semarang terdiri dari pergerakan internal-internal, eksternal-internal, dan eksternal-eksternal (menerus/hanya melintas). Sementara untuk lokasi bangkitan tarikan angkutan barang diantara simpul transportasi seperti pelabuhan, stasiun, bandar udara, dan pusat kawasan industri.

 

Keywords

angkutan barang, bangkitan tarikan, pergerakan

Full Text:

PDF

References

Kementerian Perhubungan RI. (2005). No Km 49 Tentang Sistem Transportasi Nasional (Sistranas). Jakarta: Kementerian Perhubungan RI.

Kementerian Perhubungan RI. (2018) No. PM 102 Tentang Penyelenggaraan Terminal Barang. Jakarta: Kementerian Perhubungan RI.

Kementerian Perhubungan RI. (2019). No. PM 60 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan Bermotor. Jakarta: Kementerian Perhubungan RI.

Lestari, S., & Romadhona, P. J. (2010). Analisis Kebutuhan Fasilitas Integrasi Antarmoda Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Di Stasiljn Tugu Yogyakarta. Warta Penelitian Perhubungan, 22(6), 657-673.

Peraturan Pemerintah RI. (2011). No. PP 8 Tentang Angkutan Multimoda. Jakarta: Pemerintah RI.

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.