KONSEP INTEGRATED LIVABLE EDUCATIONAL AREA DI KAWASAN PENDIDIKAN TINGGI, TEMBALANG KOTA SEMARANG
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Daly, H. E. (1990). Toward some operational principles of sustainable development. Ecological Economics, 2(1), 1–6.
Giap, T. K., Thye, W. W., & Aw, G. (2014). A new approach to measuring the liveability of cities: the Global Liveable Cities Index. World Review of Science, Technology and Sustainable Development, 11(2), 176–196.
Muttaqin, D. 2010. Most Livable City Index, Tantangan Menuju Kota Layak Huni. Bulletin Tata Ruang Edisi Januari-Februari 2010. ISSN: 1978-1571. Jakarta: Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional.
Ridhoni, M., Ridhani, M. Y., & Priyadharma, A. A. (2019). Penentuan Area-Area Paling Layak Huni di Kota Banjarmasin Berdasarkan Indikator-Indikator Spasial. The Indonesian Green Technology Journal, 8(1).
Samadikun, B. P., Sudibyakto, S., Setiawan, B., & Rijanta, R. (2014). Dampak Perkembangan Kawasan Pendidikan Di Tembalang Semarang Jawa Tengah (the Impact Development of Education Area in Tembalang Semarang Jawa Tengah). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21(3), 366–376.
Setiawan, M. A. (2015). Konsep kota layak huni (livable city) dalam al-Qur’an. UIN Walisongo.
Setiyaningrum, N., & Rengga, A. (2016). Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Area Taman Di Kecamatan Tembalang. Journal of Public Policy and Management Review, 5(2), 720–733.
Sudarwani, M. M., & Ekaputra, Y. D. (2017). Kajian Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 19(1), 47–56.
Taniguchi, E. (2014). Concepts of city logistics for sustainable and liveable cities. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 151, 310–317.
Tjiptoherijanto, P. (1999). Urbanisasi dan pengembangan kota di Indonesia. Populasi, 10(2).
Refbacks
- There are currently no refbacks.