RUMAH BAGI PENERIMA HIBAH BSPS (BANTUAN STIMULASI PERUMAHAAN SWADAYA) DI KOTA SEMARANG

Landung Esariti, Fitri Fauziah, Marsella Dwi Putri, Maya Damayanti, Arfan Bakhtiar

Abstract

Rumah merupakan instrumen penting dalam pengembangan masyarakat, karena biasanya aktivitas pertumbuhan kota dimulai dari aktivitas ekonomi di dalam rumah. Artikel ini menganalisis dampak dari pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di Kota Semarang, tahun 2018 dan tahun 2019. Tujuan artikel adalah menganalisis makna rumah bagi rumah tangga penerima bantuan, dan apa saja upaya yang dilakukan untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner pada 26 keluarga di tahun 2018 dan 36 keluarga di tahun 2019. Lokasi amatan ada pada Kelurahan Gisikdrono, Kelurahan Bulu Lor, dan Kelurahan Panggung Kidul, Kelurahan Pongangan, Kelurahan Kudu, Kelurahan Tambakharjo, Kelurahan Plamongsari, Kelurahan Kuningan, dan Kelurahan Dadapsari. Sebagai kesimpulan, ditemukenali bahwa rumah memberikan fungsi fisik, sosial dan spiritual bagi peningkatan kualitas hidup keluarga. Fungsi tersebut adalah sebagai tempat pembinaan keluarga, sebagai tempat berteduh, memberikan keamanan dan kenyamanan. Selain itu rumah dapat berfungsi sebagai penguatan status sosial keluarga, dan sebagai tempat untuk menambah penghasilan keluarga melalui kegiatan usaha berbasis rumah. 

Keywords

Pengentasan kemiskinan; Makna Rumah; Peningkatan Kualitas hidup

Full Text:

PDF

References

Acioly, C., & Horwood, C. (2010). A Practical Guide for Conducting : Housing Profiles. In UN Habitat.

Badan Perancanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). (2012). Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender (IKKG) dan Indikator Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (IKPUG): Kajian Awal. https://doi.org/10.1039/c1lc20670b

BAPPENAS. (2009). Peran Sektor Informal sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagaankerjaan. https://www.bappenas.go.id/files/3513/5027/3734/kajian-peran-sektor-informal2010090310304327490__20110518101103__3050__0.pdf

Bradshaw, S., Chant, S., & Linneker, B. (2017). Gender and poverty : what we know , don ’ t know , and need to know for Agenda 2030. Gender, Place & Culture, 0524(November), 1–22.https://doi.org/10.1080/0966369X.2017.1395821

Ellen, G., & Regan, O. (2013). Do Vouchers Help Low-Income Households Live in Safer Neighborhoods ? Evidence on the Housing Choice Voucher Program Author ( s ): Michael C . Lens , Ingrid Gould Ellen and Katherine O ’ Regan Reviewed work ( s ): Source : Cityscape , Vol . 13 , No . 3 , C. Cityscape: A Journal of Policy Development and Research, 13(3), 135–159.

Esariti, L., Haulah, L., & Sunarti, S. (2019). Pengarusutamaan Gender Dalam Program Gerbang Hebat Sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan Di Kota Semarang. Tataloka, 21(1), 140. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.1.140-152

Undang Undang Republik Indonesia Nomer 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, 11 10 (2011). https://doi.org/10.16194/j.cnki.31-1059/g4.2011.07.016

International Labor Organization. (2002). Pemakaian Asbes Secara Aman.

Jiboye, A. D. (2011). Achieving Sustainable Housing Development in Nigeria : A Critical Challenge to Governance. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9), 121–127.

Karsten, L. (2007). Housing as a way of life: Towards an understanding of middle-class families’ preference for an urban residential location. Housing Studies, 22(1), 83–98. https://doi.org/10.1080/02673030601024630

Meier, P., & Lombardo, E. (2013). Gender quotas, gender mainstreaming and gender relations in politics. Political Science, 65(1), 46–62. https://doi.org/10.1177/0032318713488114

Melin, H. M. and M. (2014). Claiming the City Civil Society Mobilisation by the Urban Poor. In Uppsala Centre for Sustainable Development. www.csduppsala.uu.se

Parsell, C. (2012). Home is Where the House is: The Meaning of Home for People Sleeping Rough. Housing Studies, 27(2), 159–173. https://doi.org/10.1080/02673037.2012.632621

Rakyat, K. P. U. dan P. (2016). Materi Pelatihan Penyelenggaran Penyediaan Perumahan - Bantuan Rumah Swadaya.

Soaita, A. M. (2014). The meaning of home in Romania: views from urban owner–occupiers. Journal of Housing and the Built Environment, 30(1), 69–85. https://doi.org/10.1007/s10901-014-9396-3

Sullivan, E., & Ward, P. M. (2012). Sustainable housing applications and policies for low-income self-build and housing rehab. Habitat International, 36(2), 312–323. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2011.10.009

Tan, T. H. (2012). Meeting first-time buyers’ housing needs and preferences in greater Kuala Lumpur. Cities, 29(6), 389–396. https://doi.org/10.1016/j.cities.2011.11.016

Tunas, D., & Peresthu, A. (2010). The self-help housing in Indonesia: The only option for the poor? Habitat International, 34(3), 315–322. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2009.11.007

Ward, S. J., & King, L. A. (2016). Poor but happy? Income, happiness, and experienced and expected meaning in life. Social Psychological and Personality Science, 7(5), 463–470. https://doi.org/10.1177/1948550615627865

Way, A. K. (2020). Meaning/fulness through Family: Discourses of Work among Poor and Working Class Youth. Western Journal of Communication, 84(5), 641–659. https://doi.org/10.1080/10570314.2019.1688859

Wu, F. (2010). Housing environment preference of young consumers in Guangzhou, China: Using the analytic hierarchy process. Property Management, 28(3), 174–192. https://doi.org/10.1108/02637471011051318

Refbacks

  • There are currently no refbacks.