Kajian Persepsi Masyarakat Terhadap Penataan Ruang Publik dan Fasilitas Pejalan Kaki di Kota Semarang
Abstract
Di Semarang terdapat ruang publik berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti taman, dan ruang terbuka non hijau seperti plaza, dan pedestrian/ pejalan kaki. RTH publik ditargetkan seluas 20% dari luas Kota Semarang, namun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2021-2026, capaian RTH publik tahun 2020 masih belum tercapai (baru mencapai 15%). Permasalahan lain yang muncul di ruang publik adalah fungsi dari ruang publik yang sudah tidak sesuai dengan kaidah perencanaan ruang publik. Misalnya pada fasilitas pejalan kaki yang digunakan untuk aktivitas pedagang informal, fasilitas pejalan kaki yang belum tersedia lampu penerangan jalan, atau jalur pejalan kaki yang belum aman dan nyaman untuk pejalan kaki. Penyusunan Kajian Persepsi Masyarakat terhadap Penataan Ruang Publik dan Fasilitas Pejalan Kaki di Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui persepsi dan preferensi masyarakat terhadap ruang publik dan fasilitas pejalan kaki, sehingga dapat dirumuskan rekomendasi yang diperlukan dalam pengembangan ruang terbuka publik dan fasilitas pejalan kaki ke depannya. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan kajian ini adalah pendekatan deduktif kuantitatif rasionalistik. Pendekatan deduktif dengan menggunakan dasar teori yang sudah ada untuk merumuskan kriteria dan indikator kajian. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis persepsi dan preferensi masyarakat dengan memberikan penilaian terhadap indikator dan parameter kajian. Pendekatan rasionalistik dilakukan melalui konsepsualisasi teoritik dan studi literatur sebagai tolak ukur pendekatan uji, hasil analisis, dan pembahasan suatu masalah penelitian untuk menarik kesimpulan dan pemaknaan. Data untuk kebutuhan analisis diperoleh dengan melakukan pengumpulan data sekunder ke instansi terkait, dan pengumpulan data primer melalui pembagian kuesioner kepada responden. Responden terdiri dari pengunjung ruang publik dan pengguna fasilitas pejalan kaki, dengan jumlah responden dihitung berdasarkan Rumus Slovin. Berdasarkan persepsi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa, kondisi ruang publik dan pejalan kaki di Kota Semarang sudah baik, meskipun ada beberapa fasilitas pendukung yang perlu ditingkatkan. Rekomendasi yang diarahkan berupa penataan ruang publik, dan penataan fasilitas pejalan kaki di Kota Semarang, dengan menambahkan fasilitas pendukung yag dinilai kurang baik. Harapannya dengan adanya rekomendasi penataan tersebut, dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung ruang publik, maupun pengguna fasilitas pejalan kaki di Kota Semarang.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.